View

Selasa, 10 April 2012

KTI DAUN JATI BELANDA


TEH DAUN JATI BELANDA SEBAGAI OBAT PEREDA DIARE


KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Ajaran 2011/2012
SMA N 1 SAMBUNGMACAN

Oleh :
Nama     : Tri Puji Hastutik
NIS        : 4235
Kelas      : XI IPA 4


SMA N 1 SAMBUNGMACAN
2011/2012












 
HALAMAN PENGESAHAN


Karya tulis yang berjudul “Teh Daun Jati Belanda Sebagai Obat Pereda Diare
yang disusun oleh :

Nama :  Tri Puji Hastutik
NIS      :  4235
Kelas   :  XI IPA 4

            Telah disahkan oleh guru pembimbing pada :

Hari      :
Tanggal :

Sebagai pemenuhan tugas bahasa indonesia Tahun Pelajaran 2011/2012 SMA N 1 SAMBUNGMACAN.



Mengatahui,
          Kepala Sekolah                                                                            Guru Pembimbing



          Sugiyatno,S.Pd                                                                          Eny Rahayu, S.Pd
                                                                                                                              







KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta atas perkenan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penyusun sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna dan tidak luput dari kekurangan. Saran, kritik dan masukkan diharapkan dari pembaca demi kesempurnaannya.
Tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.    Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
2.    Bapak Sugiyatno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Sambungmacan.
3.    Bapak Haris Wikutomo selaku Wali Kelas XI IPA 4.
4.    Ibu Eny Rahayu, S.Pd selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan pengarahan          kepada kita semua.
5.    Semua teman-teman yang telah membantu terselesaikannya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya penyusun berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak.




               Sragen,      Februari 2012



Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................... 2   
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 3    
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. ....... 5
A.    Latar Belakang .......................................................................................................... ....... 5
B.    Rumusan Masalah......................................................................................................        5
C.    Pembatasan Masalah .................................................................................................         6
D.    Tujuan........................................................................................................................ ....... 6
E.     Sistematika penulisan.................................................................................................        6
F.     Metodologi................................................................................................................. ....... 7
G.    Hipotesis ................................................................................................................... ....... 7
BAB II. INTI ....................................................................................................................... ....... 8
A.    Landasan Teori ..........................................................................................................         8
B.    Pembahasan ...............................................................................................................       11
BAB III. PENUTUP............................................................................................................. ..... 13
A.    Kesimpulan ............................................................................................................... ..... 13
B.    Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... ..... 14
LAMPIRAN .........................................................................................................................       15


 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG                                                                                                         Di jaman yang serba canggih dan modern seperti sekarang ini, banyak sekali obat dan pengobatan modern yang menggunakan bahan kimia . Namun, ada juga cara pengobatan secara herbal yang dapat di pilih untuk mengatasi dan mengobati berbagai penyakit yaitu dengan menggunakan obat herbal. Obat herbal bisa di peroleh dari tanaman – tanaman yang ada di lingkungan sekitar kita yang amat banyak ragamnya. Dari berbagai macam jenis tanaman yang dapat di jadikan sebagai obat herbal, kita bisa ambil salah satu contohnya yaitu Pohon Jati Belanda. Pohon Jati Belanda merupakan satu dari sekian banyak tanaman yang berkhasiat untuk pembuatan obat herbal dan masih digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional karena daunnya dapat digunakan sebagai obat pereda diare.                                                                                                Atas dasar tersebut Penulis memutuskan untuk membuat suatu karya tulis yang akan menyampaikan tentang manfaat daun jati belanda sebagai obat pereda diare.

B.     RUMUSAN MASALAH    
Berdasarkan uraian diatas, mengingat bahwa pohon jati belanda memiliki banyak manfaat maka perumusan masalah pada karya tulis ini adalah :
1.    “Apa ciri-ciri dari daun jati belanda?”
2.    Apa manfaat daun jati belanda?”
3.    “Bagaimana cara membuat teh dari daun jati belanda?”
4.    “Bagaimana cara mengkonsumsi teh daun jati belanda?”

C.    PEMBATASAN MASALAH                                                                                  Untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan permasalahan penulis          membatasi permasalahan yang akan dibahas, antara lain :
1. Manfaat daun jati belanda
2. Cara membuat serbuk teh dari daun jati belanda
3. Cara mengkonsumsi teh jati belanda sebagai obat pereda diare.


D.    TUJUAN
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi pembaca. Secara terperinci, tujuan dari karya tulis ini adalah:
1.      Mengetahui ciri-ciri dari daun jati belanda.
2.      Mengetahui manfaat daun jati belanda.
3.      Mengetahui cara membuat teh dari daun jati belanda.
4.      Mengetahui cara mengkonsumsi teh daun jati belanda.

  1. SISTIMATIKA PENULISAN                                                                                            Agar dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dapat lebih terarah, maka penulisan ini disusun secara sistematis. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :
      BAB I      :  PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan, metodologi dan hipotesis.
      BAB II    :  ISI
Dalam bab ini berisi tentang landasan teori permasalahan yang digunakan sebagai acuan penyelesaian analisa dan pembahasan masalah.
      BAB III   : PENUTUP
Dalam bab ini merupakan penutup, yang berisi kesimpulan serta saran-saran dari penulis.
BAB IV   :  DAFTAR PUSTAKA
Dalam bab ini berisi tentang sumber – sumber informasi yang di dapat oleh penulis agar dapat menyelesaikam karya ilmiah ini.
BAB V    : LAMPIRAN
Dalam bab ini berisi bukti bahwa penulis telah melakukan pepenelitian dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.


  1.   METODOLOGI                                                                                                                  Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain :
1.      Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan adalah pohon jati belanda.
2.      Studi pustaka
            Untuk mendapatkan data dan infomasi yang diperlukan, Penulis menggunakan metode studi kepustakaan atau studi pustaka yang bersumber dari internet.

G.    HIPOTESIS                                                                                                               Adapun hipotesis yang digunakan Penulis dalam penelitian ini adalah:  Teh daun jati belanda sebagai obat pereda diare













BAB II
INTI

  1. LANDASAN TEORI
1.      Teh    
Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di dunia. Minuman berwarna coklat ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Selain kelebihan tadi, ada banyak zat yang memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh.
   
a.Manfaat Teh                                                                                                     
                  Manfaat teh antara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi darah. Maka, tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya manfaat.

2.      Daun Jati Belanda
Daun adalah bagian tanaman yang sering dimanfaatkan.  Salah satu di antaranya adalah Jati Belanda. Khasiat herba ini telah teruji, seperti kemampuannya menekan risiko diare, mengatasi masalah berat badan, hingga mengontrol laju kolesterol.  Secara umum, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa – senyawa lain seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin -3-beta-ol,alkoloida serta karbohidrat dan minyak lemak.                                                             Tanaman dari kelas Dicotyledonae ini termasuk dalam famili Sterculiaceae, dan diduga berasal dari negara Amerika yang beriklim tropis. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 mdpl. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuh liar begitu saja. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan biji, cara memperbanyak dengan cangkok masih sulit dilakukan dengan tingkat keberhasilan 50 persen. Ditambah lagi, cara setek dengan perlakuan khusus sekalipun belum banyak membantu. Daun Jati belanda akan siap dipanen ketika pohon sudah berumur 2-3 tahun dan akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6 tahun.                                                       Saat ini, jati belanda masih jarang dibudidayakan secara intensif. Selain itu, bibit tanaman juga masih jarang ditemukan dalam jumlah besar. Jika ada, harganya pun relatif mahal, yaitu sekira Rp 8.000,00 per bibit dengan ukuran tinggi pohon 0,5 meter.                             
    Hal ini bisa dimaklum karena pengadaan bibit jati belanda tak semudah pengadaan bibit tanaman lain. Namun, jika dilihat dari khasiat dan kegunaan dari tanaman ini, harga tersebut menjadi tak berarti.                                                  
3.Obat                                                                                                                                              Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat ada yang bersifat tradisional seperti jamu, obat herbal dan ada yang telah melalui proses kimiawi atau fisika tertentu serta telah di uji khasiatnya. Yang terakhir inilah yang lazim dikenal sebagai obat. Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.
4.      Diare                                                                                                                                     Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.

a.                Penyebab

Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare pada anak di bawah umur 5 tahun.  Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah.                         
 Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak atau radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.                
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.             Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.

b.   Gejala                                                                                                                               Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut sering berbunyi.

c.  Perawatan                                                                                                            Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir. Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.

 Diare yang memerlukan pengawasan medis:
1.     Diare pada balita
2.     Diare menengah atau berat pada anak-anak
3.     Diare yang bercampur dengan darah.
4.     Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
5. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam,         kehilangan berat badan, dan lain-lain.

B.   PEMBAHASAN                                                                                                                               Guazuma ulmifolia Lamk atau Theobroma guazuma atau Guazuma tomentosa dan yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama jati belanda atau jati sabrang yang berasal dari familia Sterculiaceae , merupakan tanaman yang tumbuh baik di iklim tropis seperti negara kita ini. Jati Belanda ditemukan di Karibia,Asia Tenggara, Meksiko, Amerika Tengah dan Kolombia, Ekuador, Peru, Bolivia, Paraguay, Argentina, dan Brasil. Telah dibudidayakan di India selama lebih dari 100 tahun.                           
 Jati belanda atau jati londo dalam bahasa Jawa, dan dikenal dengan nama bastard cadar dalam bahasa Inggris, merupakan pohon yang berbatang keras bercabang, berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar, dan berwarna coklat kehijauan. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur berwarna hijau muda dengan pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip berseling, dan berukuran panjang 10-16 cm serta lebar 3-6 cm, bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam.                                                                                    Sejak dahulu, masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di Pulau Jawa telah mengenal dan memakai air rebusan daun jati belanda yang berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh yang dalam bahasa jawa biasa disebut galian singset dan menurunkan kadar lemak tubuh selain itu juga buah atau daun jati belanda dapat di gunakan  sebagai obat untuk membantu pengobatan diare, batuk, dan nyeri perut. Bijinya dapat digunakan sebagai obat sakit perut, obat mencret dan kembung serta buahnya dapat digunakan sebagai obat batuk. Selain itu, dekok kulit batang dapat digunakan sebagai obat malaria, diare dan sifilis. Kulit batang Jati belanda membantu pengobatan diaforetik, bengkak kaki, Jati belanda juga dapat digunakan untuk mengobati influenza (flu), pilek, disentri, luka dan patah tulang. Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman yang bisa dipergunakan sebagai obat  herbal. Pada umumnya, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati belanda yang dimanfaatkan sebagai obat susut perut dan pelangsing. Dalam perkembangannya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kolesterol dan rematik.            Pemanfaatan Daun Jati ini dapat dapat di buat menjadi teh dan teh tersebut dapat jadikan sebagai obat pereda diare dan untuk orang yang bermasalah pada organ ginjalnya sebaiknya tidak mengkonsumsi ramuan teh jati belanda. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mendapatkan teh daun jati belanda yang dapat di jadikan sebagai obat diare:
1.    Membuat teh celup dari daun jati belanda sebagai obat pereda diare, cara-caranya sebagai berikut :                                                                                                a. Ambil beberapa lembar daun jati belanda.                                             b. Keringkan daun jati belanda tersebut hingga kurang lebih 2 hari.                 c. Setelah daun jati belanda kering, kemudian di tumbuk hingga halus.                         d. Kemudian serbuk daun jati belanda di kemas dalam kantong kecil dengan rapi.
2.    Mengkonsumsi teh daun jati belanda yaitu, dengan cara di seduh dan di minun dua kali dalam sehari. Cara menyeduh teh daun jati belanda sebagai berikut:                          a. Masukkan teh celup daun jati belanda ke dalam gelas.                                           b. Tuangkan air mendidih dalam gelas.                                                                  c.Tunggu beberapa saat untuk mendapatkan kepekatan dari teh daun jati      belanda.                                                                                                                    d. Dan jika suka bisa di campur kencur dan madu secukupnya.
Tabel hasil pengobatan dengan menggunakan ramuan biji jati belanda:

No
Hari ke
Efek Perkembangan
1
1
Diare masih akut
2
2
Diare  masih akut
3
3
Diare sudah mulai berkurang
4
4
Diare sudah banyak berkurang
5
5
Diare sudah mulai sembuh
6
6
Diare sudah sembuh
7
7
Diare sudah sembuh


BAB III
PENUTUP

Pada bab terakhir ini, penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran yang akan disebutkan sebagai berikut:
A.  KESIMPULAN
Guazuma ulmifolia Lamk atau Theobroma guazuma atau Guazuma tomentosa dan yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama jati belanda atau jati sabrang yang berasal dari familia Sterculiaceae , merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat. Daun jati belanda  berkhasiat sebagai bahan pembuatan obat herbal sehingga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk pelangsing, menurunkan berat badan dan mengontrol laju kolesterol.                                                                                   Dan dari hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa ramuan teh daun jati belanda dapat di gunakan untuk  menekan risiko diare.
B.     SARAN
Dari kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi pembaca di antaranya:
1.      Sebaiknya, untuk orang yang bermasalah dengan organ ginjalnya tidak mengkonsumsi ramuan teh daun Jati belanda.
2.      Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh mengkonsumsi ramuan teh daun jati belanda dalam rentang waktu yang lebih lama.











DAFTAR PUSTAKA

  1. http://apotekherbal.com/manfaat-daun-jati-belanda.html
  2. http://aslijogja.multiply.com/journal/item/27
  3. http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Natural+Healing&y=cybermed|4|0|3|150
  4. http://herbalku-obat.blogspot.com/2012/02/atasi-berbagai-penyakit-dengan-daun.html
  5. http://id.wikipedia.org/wiki/Diare
  6. http://farmasi-istn.blogspot.com/2008/01/pengertian-obat.html
  7. http://herba-sehati.blogspot.com/2011/10/mengenal-khasiat-dan-manfaat-jati.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Artikel Fahdisjro Blog via Em@il. Ayo Bergabung !!!